Sabtu, 20 Juni 2015

KAU TERIAK KARMA MASIH BERLAKU ?


"Kau membuatku tertawa diatas dendam yang mulai kuredam sejak belakangan ini

Miris sekali jika kuingat lagi apa-apa yang telah kau tuang untuk sekedar mencari perhatian"


Aku lebih tahu dimana aku harus sembunyi,
Bukan memberi tahu keadaan sebenarnya lalu ketika pertanyaan bermunculan aku hanya menjawab ‘gapapa’.
Aku tidak menciptakan diriku sebagai seorang yang munafik, tapi aku menjadikan diriku sebagai seorang yang dinilai telah mengakhiri kejadian-kejadian yang memang sulit dipahami oleh orang lain.
Kau menganggap bahwa sosial media mampu membuatnya mengerti rasa yang kau tuang setiap hari?
Sayangnya, kau terlalu bodoh untuk tahu bagaimana laki-laki memberi perhatian yang hanya untuk mengusir kesepian
Kau membuatku tertawa diatas dendam yang mulai kuredam sejak belakangan ini
Miris sekali jika kuingat lagi apa-apa yang telah kau tuang untuk sekedar mencari perhatian.
Untukku, itu adalah satu hal yang memalukan untuk kau banggakan dipublik.
Yang pada akhirnya, dia yang kau banggakan memilih pergi dengan orang lain.
Tuhan memang adil, tanpa kuberitahu, luka menunjukkan padamu posisi dimana saat itu aku terpuruk karena ulahmu.
Coba tunjukkan lagi mana yang kau banggakan ?
Masihkah dia menjadikanmu sebuah pilihan ataukah hanya sebagai persinggahan ?
Kisah kita berputar terus-menerus, karenanya aku tidak takut untuk menghadapkan diri ke arah kalian.
Hanya sedikit pesan yang ingin kusampaikan,
Cukuplah kisahmu yang lalu membuatmu teguh untuk tidak kembali merebut hak orang lain, yang pada akhirnya tanpa disadari karma merebutnya kembali lalu kamu teriak ‘karma masih berlaku’.
Bodoh.