Selasa, 11 Oktober 2016

SUATU MALAM



Malam ini aku menyaksikan kesedihan seseorang
Aku telah mengenalnya sejak lama, dan baru sekali ini aku melihatnya sangat tertekan
Sorot matanya penuh  kebimbangan, rautnya penuh sedih, berantakan
Air matanya membasahi apapun di dekatnya
Aku sangat mengerti perasaannya, air mataku pun ikut mengalir
Sekali ini aku membiarkannya berekspresi, membiarkannya meluapkan apa yang ada didalam hatinya, membiarkan dia bernafas lega dengan caranya
Katanya, kepulan asap malam ini adalah tanda bahwa dia akan berakhir dari kesakit hatiannya
Aku berani sumpah, dia tidak pernah segila ini, aku tak pernah melihatnya seperti malam ini
Aku pernah melihatnya sekacau ini sebelumnya, tapi dia tetap dalam kendali
Malam ini, hanya aku yang menjadi saksi atas kesedihannya
Atas kesakit hatiannya yang tidak ingin siapapun tahu
Dia tertawa di depan semua orang dan hanya aku yang tahu bahwa dia sedang bermain peran
Dia adalah seorang yang pemaaf, mampu mengendalikan keadaan, mengendalikan amarahnya meskipun harus mengorbankan perasaannya berkali-kali
Aku yang paling tahu tentang bagaimana dia sering dikecewakan
Dia bilang dia tidak marah didepannya, dia memilih menyembunyikan amarah
Tapi aku tidak terima, dengan seperti itu dia membuat dirinya menjadi tertekan dan setengah gila seperti malam ini
Kuakui, dia adalah wanita paling tegar dan sabar yang pernah kukenal dibumi
Tapi jika sedang bersamaku, aku sadar bahwa dia juga sama dengan wanita manapun, dia terlihat lemah
Sangat lemah dari yang kulihat setiap hari didepan banyak orang
Katanya dia sayang, dan aku selalu muak mendengar alasannya
Aku yang paling marah jika dia dikecewakan, tapi aku tidak bisa bertindak apapun karena dia selalu melarangku
Dia selalu melarang aku, dia selalu menahan aku untuk meluapkan rasanya
Padahal aku ingin menunjukkannya, bahwa hatinya sangat hancur
Malam ini, aku membantunya memungut kepingan hatinya yang berantakan
Jujur saja, ini adalah bagian terburuk yang pernah kulakukan
Membantunya mengais sisa-sisa kepercayaan yang masih ada
Membantunya untuk keluar dari rasa tertekan malam hari ini
Sedari tadi dia tak habis-habisnya memandang dirinya dicermin
Tertawa lalu menangis, membuatku panik setengah mati
Sepanjang malam aku tetap terjaga, untuk menjaga dirinya dari apapun yang membuatnya lupa diri
Aku sangat takut
Takut sekali dia kehilangan dirinya
Aku menguatkannya, terus- menerus
Setiap hari aku selalu bersamanya, aku melihatnya meminum teh yang pahit sekali
Aku tidak tahu teh apa yang dia beli,
Dia bilang, rasanya tidak sebanding dengan kenyataan yang baru saja menamparnya
Dia bilang, ini akan berakhir dan dia akan menata ulang hatinya dengan orang yang sama
Aku hanya  diam
Kau tahu ? ini adalah alasan mengapa aku pernah menahannya selama hampir dua tahun lebih untuk tidak mencintai orang baru
Dia terlalu tulus, terlalu percaya, terlalu baik dan terlalu apa adanya ketika mencintai seseorang
Dia tidak akan pergi sebelum di usir, meskipun pada keadaan dimana seharusnya memang dia yang mengusir
Dia tetap saja, terlihat sangat bodoh dimataku
Dan aku yakin, kau akan memandangnya sama jika tahu persis tentang peristiwa ini
Aku tidak tahu kesalahan apa yang membuatnya terus – menerus dibohongi, dikecewakan oleh seseorang yang sangat disayanginya
Mungkin, ini adalah cara Tuhan mengajarkannya dengan sukarela cara mendewasakan diri lewat sebuah luka
Aku selalu berdoa, seseorang yang disampingnya saat ini menjaganya dengan baik, tidak melakukan kesalahan yang sama, tidak melukai hatinya dan membuatnya setengah gila seperti sekarang
Aku adalah yang paling tahu isi hatinya, yang paling mengerti apa yang sedang dia alami dan rasakan
Tinggalkan jika kau tidak sanggup, biarkan dia mengenal orang baru yang bisa menjaganya lebih dari kamu
Jika aku adalah kamu, mungkin aku tidak akan sampai hati untuk melukai yang sebaik dia
Tapi, aku percaya bahwa Tuhan maha Adil