Senin, 04 Januari 2016

Aku bukan APA-APA



Aku apa, jika kamu sandingkan dengan dia?
Ketika yang kupunya tak sama dengan yang kamu punya
Segenggam kenangan yang nihil bila dibandingkan dengan segunung kenangan yang kaususun rapih dengannya

Aku apa, jika kamu hanya mampu menyentuh hatiku, tetapi tanganmu tetap mengenggamnya?
Ketika kamu mengajak menyelam tapi malah membiarkanku menyelam sendirian
Telah lama sekali kucari hartamu yang tenggelam demi mengais sisa-sisa ketulusan untuk kubawa pulang

Aku apa, jika jarak yang menghampar terlalu jauh membawamu pada takhta khianat yang akan kau tempuh?
Ketika dia yang menunggumu disisa luka, akan menjumpai menang yang selalu kutunggu
Itu hanya akan membawaku kembali untuk mengukir rindu diatas kelabu

Aku bukan apa-apa diatas senyuman yang tak sekalipun manis kusuguhkan pada laki-laki lain
Saat menyapa kenyataan bahwa mungkin aku lekas menjumpai kekalahan
Aku tidak akan menyebutnya lagi sebagai luka, dibawah kendali bahwa aku berani untuk menjamu bahagia diatasnya
Mungkin, kakiku terlalu kuat berdiri menunggu asa yang kian tak menghampiri sebaris kata pasti
Dibantu tangan yang menengadah memaksa-Nya untuk membangun jalan terdekat agar kau segera sampai pada bahtera cintaku yang sejuk

Kamu, wahai yang selalu kukagumi hadirnya
Jangan tertawa atas apa yang kutulis
Tapi, tertawalah pada hari dimana angin yang mendayu terasa begitu lembut menyentuh kulit didalam genggaman putra-putri dari sebagian mimpi (Jika Terjadi).