Andaisaja waktu bisa berjalan mundur,
mungkin aku akan melangkah perlahan kearahnya
Berusaha mencapaimu dimasa kita merasakan kesamaan rasa
Ditempat canda mesra,
dalam manisnya keromantisan hubungan yang rasanya tak berhujung
Andaisaja semua menjadi nyata,
Aku akan mendekapmu lebih erat agar kini kau tidak terlalu bebas
Menyerahkan penuh kekuasaan diatas singgasana hatiku
Kemudian engkau menjadikanku ratu yang memiliki hak penuh hingga saat
memejamkan matamu yang terakhir
Tapi kutahu,
Bahwa andai tidak akan pernah menjadi nyata
Karena waktu tidak akan menggoyangkan kakinya untuk mengayuh kebelakang
Kini adalah nyatanya
Aku hanya bisa memutar sekelebat memori tentangmu yang membuatku bangkit
Mengais seuntai kata yang pernah kau bisikkan padaku, yang telah menjadi
motivator ulung untuk diriku
Berlomba menjadi yang nomer satu meski terseok-seok menahannya dalam
mengikis perih
Memaksa air mata untuk tidak menitik hingga asaku tiba digaris akhir
Menjadikannya buih harap dengan melontarkan senyum terbaik agar membuatmu
merasa gagah dalam melangkah meski tak kau lirik, tanpa membuatmu merasa bahwa
kau melukai
Aku memang harus merelakan bahagiaku dalam waktu sementara,
sampai kau sadar akulah yang kau butuhkan
Bilasaja bukan, aku akan memberimu seulas kenangan indah untuk kau kenang
disudut matamu, diruang hatimu yang kecil akan namaku
Aku akan memalingkan wajah darimu yang pernah menjadi sumber semangat
untuk hidupku
Dengan tujuan agar aku mampu mewujudkan kemauanmu yang bagimu tak pernah
kupahami
Setelahnya aku akan berjalan mundur menjauh darimu meski ku tahu sejauh
apapun aku pergi, kita tetap berada dibawah langit yang sama
Diatas bumi yang pernah menjadi saksi kerinduan diantara kita
Lalu berjanji akan kuhantarkan kepadamu keindahan meski aku harus berpura-pura
tidak merasakan sesak dadaku yang kehilangan sosok dirimu
Sesak ketika waktu yang berjalan menggilas manisnya keadaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar