Kamis, 04 Desember 2014

Cacat dibalut dengan Sempurna


Aku akan belajar untuk membencimu agar kehidupanku berjalan baik-baik saja
Aku tidak akan mengingatmu
Aku akan menata hari-hariku tanpamu
Menata dari awal setelah kau hancurkan tanpa rasa bersalah
Aku tidak butuh bantuanmu untuk menatanya
Aku tidak butuh belas kasih yang saat ini kau tuturkan padanya
Berjalan sendiri tanpamu dalam kebencian,
Membuatku lebih baik daripada berjalan dengan rasa dalam diam
Kau pernah menuturkan janji hingga kulihat janjimu usang dimakan rayap
Setebal buku yang kubaca tentang cara menyembuhkan luka
Terlalu banyak bicara ini dan itu
Hingga akhirnya kudapati kaumakan omongan sendiri karena lapar
Simpan kepolosanmu itu !
Aku sudah muak melihat dibaliknya
Cacat yang dibalut dengan sempurna
Begitu mahir kau bersandiwara untuk mendapatkan hati yang kau inginkan
Aku kalah, untuk saat ini kau menghempaskan tanpa memberiku ruang untuk membela
Dasyat seranganmu mematikan hati lalu melumpuhkan otak
Hebat, sekali melompat bajing mampu mengalahkan rusa yang berlari cepat
Sumringah senyum yang kausunggingkan mengecutkan hatimu yang bersih
Kaubiarkan begitu saja gelap menguasai tanpa usaha untuk mencari terang
Itu yang sedang kaulakukan
Itu yang sedang kaulakukan
Ya bukan ?
Sayang, kau lupa dengan Tuhan yang setia pada hamba-Nya yang selalu berkeluh kesah pada-Nya
Biar kuingatkan, Tuhan akan menjagamu sebagaimana yang diharapkan hamba-Nya yang lemah
Yang sudah kauperdayakan begitu saja lalu membuangnya
Balasan-Nya lebih ampuh dan tajam untuk kau sentuh
Lihatlah siapakah yang akan selamat dikemudian hari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar