Sabtu, 25 April 2015

BUKAN PERTEMUAN PERMANEN

‘’Kubilang memang ini bukanlah pertemuan permanen untuk kita, yang kupercayai Tuhan menyiapkan sebuah pertemuan permanen untuk seseorang yang kaupahami kehadirannya dulu’’


Sekedar kuingat bahwa aku pernah melihat bulan bercahaya sangat indah
Setengah lingkaran yang tidak sempurna tertutup dengan sinarnya
Terhias jutaan bintang yang tak pernah selesai kuhitung hingga hari ini
Ternyata aku beruntung pernah berada tepat dibawah langit yang kukira seindah surga
Lautan bintang yang kupandangi dengan cara berbeda hari ini, Memaku kerinduanku di atas asa dan segenggam angan yang terbang tertiup angin
Meskipun bukan hilang, hanya saja tertiup dan terbang jauh dari dimana aku masih diam mengira yang kupandangi ini adalah bagian keindahan surga
Sungguh adil Tuhan hanya membiarkan Hamba-Nya mencicipi keindahan alam semesta

Bagaimana mungkin aku mampu menjajaki bumi ini sendirian
Tanpa pelindungku yang mampu menepis segala keraguan
Kuakui bahwa saat mendaki, aku membutuhkan tongkat untuk membantu menopang beban tubuhku diatasnya
 Hingga mencapai puncak yang telah kuletakkan segala kemungkinan diantara kita
                       
Benar, pertemuan tidak terduga ini sangat mengherankan
Dimulai dari singkatnya waktu bertatap yang terlalu cepat kau akui itu getaran cinta
Dan caraku berfikir kilat yang membenarkan adanya
Kita tidak bisa menipu takdir yang telah disematkan Tuhan
Bahwa pertemanan berpindah haluan menjadi sesuatu yang awalnya kita anggap sebuah kebahagiaan
Kupikir bukan hal buruk untuk mengakhiri sesuatu yang begitu buruk, walaupun pada akhirnya yang buruk menjadi sesuatu yang tidak tahu harus kubilang apa kali ini
Mungkin memang berlabuh dihatimu tak selamanya buruk, yang pada kenyataannya harus kuakui ini memang sangatlah...
Lagi-lagi tidak tahu harus kubilang apa kali ini, kuharap kaumampu menggambarkannya sendiri

Asaku tidak lagi kubiarkan semakin hari semakin meninggi,
Justru kubiarkan lepas bebas terbang kemanapun dimanapun dan tanpa siapapun
Kubilang memang ini bukanlah pertemuan permanen untuk kita, yang kupercayai Tuhan menyiapkan sebuah pertemuan permanen untuk seseorang yang kaupahami kehadirannya dulu
Kala itu yang sudah tiada untukmu.

Hilanglah bersamaan dengan redupnya sinar bulan malam hari ini dan berkurangnya jutaan bintang yang masih belum mampu kuhitung

Bawalah pergi asa dan segenggam angan yang pernah kita buat dibawah langit yang pernah kita kira ini adalah surga untuk kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar