Sabtu, 07 Maret 2015

Mengapa Kamu Pergi ?


‘’Mengapa kamu pergi disaat aku belum mengucapkan terima kasih?’’

Baru saja aku mengulas tentang kita yang kukira sudah tak ada lagi luka
Kenyataan mengadu kerinduan dengan benci
Menyembulkan luka dan harapan yang tak pasti
Sejujurnya, masih begitu perih untuk kuingat semudah itu kamu pergi
Dan sesulit ini aku merelakanmu pergi
Tentang apa yang telah aku berikan hanya kepadamu
Tapi kamu hanya membiarkan aku menunggu diatas asa yang tak pasti
Menangisi tawamu setiap hari dibalik topeng ini

Aku memang bukan yang pertama begitu juga denganmu
Tapi kamu berhasil menjadi bagian yang lebih indah dan lebih buruk dari kehidupanku
Memang waktu tidak bisa ditipu
Ada saatnya bahagia itu menjadi nomer satu dengan kesedihan yang menunggu
Sampai kesedihan berada pada posisinya, rindupun sudah tak sesuai pada porsinya
Angin pun berhembus pada saat yang tepat untukku menyampaikan rindu
Berharap rinduku sampai dan menyelinap masuk kedalam dadamu yang membeku

Biarkan aku perih dalam mengingat apa yang pernah aku berikan kepadamu
Dengan begitu, aku mampu membencimu dibeberapa waktu
Kemudian biarkan aku menjauhimu, sangat jauh
Agar kamu mengerti bahwa hidup hanya sekali dan bahagia tidak datang hanya dengan sendiri
Biarkan sedihku pergi menjemput kebahagiaan
Dipenghujung hari dimana aku tak sekalipun dapat mengingatmu lagi
Kemudian kamu menangis dan bertanya
Sayang, mengapa kamu pergi disaat aku belum mengucapkan terima kasih?

Pada saat itulah aku sudah bukan dalam duniamu lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar