Kita berdua pernah menuliskan mimpi di selembar kenangan
Terurai seperti janji-janji yang akan berdua tepati di masa depan
Namun sekarang, menjadi bacaan yang aku memilih untuk tidak membacanya, sekalipun aku gemar membaca
Berdebu dan usang, akan ada bagian yang rusak bila aku membukanya
Debunya pun menyesakkan dada
Sebab, aku membiarkannya
Aku merindukanmu,
Bagaimanapun, aku adalah manusia biasa yang bisa merasakannya
Meskipun aku memilih diam, demi keadaan yang baik-baik saja
Sederhananya, menyadari rindu ini tidak akan pernah terbalas
Tapi, aku memilih untuk tidak lagi menangis
Akan kubuktikan, perpisahan ini akan menjadi manis
Saat aku merasa terluka,
Aku berusaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya kemudian membuangnya
Bagaimanapun, aku tidak pernah memalingkan wajah saat melewatimu diruang tamu
Dan itu adalah salah satu caraku mengurangi rindu
Bukan melalui temu,
Sebab aku akan (lagi) menginginkanmu
Seiring, dewasa akan menemuimu
Keyakinanku akan penuh, sedikit rindu pasti ada didadamu
Meskipun hanya sedikit dan berlalu
Perlahan waktu akan memberitahu arti pecahan-pecahan kaca dihadapanmu
Perpisahan ini akan menjadi manis seperti kata-ku
Jakarta, 10 Oktober 2017 (23:48)
S'moga,,,,,
BalasHapusGood luck