Bukankah
cinta itu adalah kebahagiaan dan kerinduan? Setiap yang jatuh cinta selalu di
ibaratkan dengan hati yang berbunga-bunga, langkahnya diisyaratkan dengan
kerinduan. Bukankah cinta itu tentang senyum-senyum sendirian ? Bukankah cinta
itu membuat tenang dan menghangatkan ? Bukankah dengan cinta hari-harimu
menjadi ramai dan menyenangkan? Bagaimana mungkin takdirku hari ini berbeda
dengan yang setiap orang rasakan. Aku merasa sangat kesepian dan sendirian. Aku
merasa ketakutan disetiap aku mengingat kenangan.
Saat
pertama kali melihat matamu, kamu adalah sosok yang hangat yang tertangkap oleh
kornea mataku. Aku sama sekali tidak punya keraguan untuk menepi dihatimu.
Hingga sampai aku bernafas denganmu dan menenggelamkan waktu bersama dibumi
ini. Aku amat sangat mencintaimu bahkan hingga aku bernafas hari ini. Tentang
bagaimana hati kita saling bertaut, aku percaya itu hanya menjadi rahasia
Tuhan. Kita hanya berjalan diatas takdirnya, menurut apa yang dimau-Nya.
Hingga
sampai pada suara detak jam berbunyi nyaring. Berdetak didalam dadaku dengan
cepat. Cepat, cepat dan cepat hingga jarumnya tepat menusuk jantungku. Aku
memadukan kerinduan dengan tangisan. Melarutkan kenangan didalamnya. Aku
merasakan takdir seperti hukuman. Aku merasa sulit untuk bernafas, lidahku
tergigit tidak bisa berbicara, hingga mataku mulai meluapkan air yang mengalir
sampai membasahi rindu dan menenggelamkannya.
Aku
merindukanmu. Aku merindukanmu yang mencintaiku, meskipun
aku tidak tahu kapan tepatnya aku pernah menjadi satu-satunya dihatimu. Aku
ingin menemukan kenyamanan didalam pelukanmu yang dulu. Aku ingin merasakan
sekali lagi kebahagiaan saat pertama kali bertemu denganmu. Aku ingin sekali
menyelami waktu hanya berdua denganmu. Aku ingin sekali menjelajahi bumi dengan
menggandeng tanganmu. Aku sangat menyukai caramu menjelaskan hobimu. Aku sangat
merindukan tawa kita berdua saat lomba lari. Aku ingin merasakan kembali naik
kereta bersamamu. Aku rindu menikmati senja berdua denganmu. Aku rindu
melihatmu ada diruang tamu. Aku selalu ingin menyanyikan lagu bersama denganmu.
Aku rindu mengisi waktu luangku untuk menemuimu. Aku rindu sekali dipaksa untuk
berpose menjadi model dadakanmu. Aku ingin sekali membuatmu bosan dengan cerita
panjangku. Aku ingin kedinginan denganmu dalam hujan. Aku rindu dinginnya air
terjun. Aku rindu hangatnya teh panas dipuncak. Aku mau berpanas-panasan lagi
untuk menemanimu kerumah baru. Aku ingin, aku ingin sekali lagi merasakan
menjadi satu-satunya untukmu. Aku ingin
sekali Tuhan mengembalikan waktu. Jika tidak bisa, aku berharap Tuhan
mengembalikan kebahagiaanku.
Selamat
tidur. Entah pada akhirnya kita akan saling melupakan atau
saling membahagiakan, setidaknya aku berdoa malam ini kamu tertidur nyenyak.
24 Juli 2017, 22:33 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar