Rabu, 03 Juli 2013

Cerita (7) . Aktivitasku

“Aku percaya, kuasa-Nya mampu meneduhkan panas dengan hujan dan mampu memadamkan api dengan air”

Aku tampak seperti wanita bodoh yang berbicara pada benda mati. Apalagi kau takkan membaca tumpahan isi hati yang setiapku tulis dalam genangan air mata. Pantas untuk ditertawakan bukan? . Silahkanlah, aku sudah melatih hati untuk sedikit lebih kuat untuk dihina.

Beginilah pagi hari, selalu kelabu. Sejak 3 bulan lalu. Hallo, pengisi hati? Kau dimana? Sudah bahagia jelas? Aku juga bahagia. Bahagia jika kau bahagia. Tapi baru saja aku berbohong untuk menutupi kesedihan hati yang begitu dalam tanpamu.

Aktivitasku dipagi hari hanya merindu, disiang hari merindu, dan dimalam hari kembali merindu. Kau dimana? Sudah lama tak bersapa dan salling menatap bola mata dengan cinta. Terakhir kali, 2 minggu lalu mata kita bertemu hanya satu detik. Jika kau lihat lebih dalam bola mataku, kau akan temukan rindu yang menggebu-gebu.

Mengertilah sayang, aku selalu berharap dalam kemustahilan. Belum tersentuh juga hatimu? Aku hanya ingin sebuah semangat untuk mendorongku menghapus namamu dihatiku. Hati yang telah lusuh tak terurus. Aku biarkan kenangan kita mengobrak-abrik hati ini, aku sudah cukup lelah menahannya.

Kau dimana ? . Aku ingin sekali menyembuhkan rindu dari kebisuannya. Aku bisa apa? Ketika yang kau rindukan bukan lagi aku dan yang kau genggam bukan lagi tanganku melainkan wanita lain yang lebih kau cintai. Kau ini sehebat apa? Membuatku menjadi perindu diam diam dalam kesedihan. Hatimu terbuat dari apa? Sehingga kamu tega melihat wanita yang dulu kau manja menjadi wanita yang penuh dengan nestapa.

Seberapa dalam kasih yang masih tertahan dalam diriku untukmu, itu hanya Allah yang tahu. Ketika aku merindumu, aku bersimpuh memohon ampunan dan sampaikan rindu pada Allah. Ketika aku menangisimu, aku  bersimpuh memohon ampunan dan pelukan ketenangan pada Allah. Aku sampaikan semua keluhan hati pada pencipta kasih yang tiada tanding. Kasih yang Allah beri untukmu melalui aku hamba-Nya, tiada habis.

Itulah aktivitasku sehari-hari tanpamu. Menyenangkan bukan ? . Menyenangkan untuk ditertawakan ya?. Terima kasih, yang pasti aku tak bisa berhenti menyayangi bahkan mengagumi dari kejauhan. Tanpa kudengar kabar, tapi aku bisa merasakan. Aku percaya, kuasa-Nya mampu meneduhkan panas dengan hujan dan mampu memadamkan api dengan air.


Jaga dirimu baik-baik dan disini aku menjaga hatiku baik-baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar