Jumat, 05 Juli 2013

Cerita (8). Masih saja tentangmu

“jika hanya satu hati yang merintih Allah takkan biarkan dua hati tersebut bersatu kembali. Karna Allah punya rencana yang lebih indah untuk kesabaran menunggu satu hati yang merintih”

Kembali mengantongi malamnya para perindu dalam kebisuannya. Masih saja tentangmu yang menganggu tiap aktivitasku menjelma sebagai keindahan semata yang perlahan berubah menjadi nestapa. Bertahan dalam pikiranku, masih tersimpan sangat rapih dalam otakku, kenangan kita.

Rupanya selain dalam pikiranku, kau juga tak berlalu dalam mimpiku. Bayanganmu seperti menetap disana, menghantui setiap mimpi indahku. Yang aku lihat kau bahagia bersama banyak wanita setia yang rela menunggumu sekian lamanya untuk  mendapatkan cinta murni darimu. Murni atau tidaknya, hanya dirimu sendiri yang tahu.

Kau mondar-mandir mengoper hati sana-sini menangisi hati yang tak mampu menahan perih. Kau datang beri harapan, lalu pergi begitu saja beri kepedihan. Memangnya kau tak bisa sedikit saja merenung bila berada diposisi wanita ? Menahan keinginan untuk memiliki dirimu seutuhnya lalu keinginan itu kau tepis hingga semuanya berubah menjadi kepedihan hati, sakit bukan?. Bodohnya, aku bertindak seperti wanita yang tidak bisa melepaskan diri darimu. Pantas ditertawakan oleh para pemain cinta bukan ? .

Aku bodoh, semua orang tahu itu. Tapi kau lebih bodoh katanya, entah dari sisi mananya aku tak begitu paham apa yang mereka ucapkan. Sama saja seperti hadirnya perasaan ini, bertahan tanpa alasan, tapi kamu tahu dimana juga alasan aku bertahan, hanya saja kamu sematkan ketidak pedulian dalam dirimu sehingga kau begitu masa bodo dengan alasan itu. Dimanakah letak hatimu sayang? .


Mana ada dalam kamus pemain cinta itu takut pada karma. Aku paham itu,tapi,bukankah azab itu ada ? memangnya kau tak takut terlambat meminta maaf nantinya ? . Tenanglah, satu diantara yang kau sakiti sudah memaafkanmu,aku. Aku masih menyimpan harapan kita berdua, rapih dalam hati. Aku percaya Allah mendengar segala permohonan hamba-Nya, mendengarkan rintihan hati keduanya. Namun, jika hanya satu hati yang merintih Allah takkan biarkan dua hati tersebut bersatu kembali. Karna Allah punya rencana yang lebih indah untuk kesabaran menunggu satu hati yang merintih. 

Semoga Allah menjaga setiap langkahku dan langkahmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar