" Biarkan aku yang menangis, biarkan aku sembunyikan kesedihan ini darimu, dan mendoakanmu dalam sesak hatiku "
Hai kamu . Sedang apa disana ? masih adakah aku dalam
pikiranmu ? seperti beberapa bulan yang lalu. Aku merindukanmu, sungguh. Kamu
dimana ? sedang dalam kesenanganmu
bersama para sahabatmu kah ? atau dalam genggaman orang yang berhasil merebutmu
dariku?. Masih ingat setahun yang lalu ? Aku sangat yakin kamu pasti ingat.
hanya saja kamu menahan diri untuk mengucapkannya demi HARGA DIRI bukan ?
Bukankah seharusnya hari ini kita tertawa bersama dengan
berkeliling kota Jakarta? Menikmati keindahan sore hari hingga langit berganti
warna. Lalu bersenda gurau dibawah lampu jalanan dan lampu gedung yang berkerlap-kerlip sepanjang jalan. Seharusnya
kita dapatkan pengalaman itu sayang.
Faktanya hari ini kita bolos buat lihat lampu monas yang
berganti-ganti warna. Kita bolos buat minum ice cream. Kita bolos buat makan
nasi goreng dibawah terminal busway itu. Kita bolos semuanya. Memangnya kamu
tidak takut Tuhan marah kalau kita bolos terus-terusan?
Seharusnya kamu ada disini, tapi pada kenyataannya kamu ada disana
bersama pilihan yang menurutmu baik.
Aku bisa apa? Ketika aku sadar kamu sudah menggenggam tangan
wanita lain dan kalian sudah saling menyayangi. Apa aku harus menghancurkan hubunganmu? Apa
aku harus memenangkan egoku? Untuk mendapatkan cintamu kembali ? Tidak sayang,
aku sama sekali tidak punya jiwa berwarna merah terang. Biarkan aku yang
menangis, biarkan aku sembunyikan kesedihan ini darimu, dan mendoakanmu dalam
sesak hatiku.
Mereka bilang “tunggu, kamu akan tertawa dikemudian” , Tidak
sayang, aku akan menjadi orang pertama yang akan memelukmu ketika kamu dilanda
kesedihan dan kegundahan. Telingaku siap mendengarkan dan bahuku siap di
jadikan sandaran. Kembalilah. Ketika kamu sudah merasa lelah dengan apa yang
kamu jalani . Aku siap bersusah hati bersamamu. Aku janji.
Happy Anniversarry. Semoga hari ini kita miliki doa yang sama .
Aamiin Allahumma Aamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar