Suara
angin sahut menyahut terdengar ditelinga Loly, seakan mereka membisikkan ke
telinga Loly akan kabar gembira. Tapi si Loly yang LOLA alias Loading lama ini
belum mengerti apa yang temannya ceritakan sedari tadi.
“ Aduh Loly,lu tuh Lola bangat sih
ya. Gua daritadi cerita lu belum ngerti juga ??!!!” Kata Riri sahabatnya yang sudah kesal karena
si Loly belum mengerti dengan apa yang diceritakannya panjang lebar. “Hmmm,
Hehe, maaf yaa Riri sayang, gua emang belum ngerti apa yang lu ceritain” Jawab
Loly dengan perasaan tidak bersalah. “ahh au ahh, sumpah ya, lu emang sahabat
gua yang LOLAnya udah kebangetan . hii~ sebel gua sebel deh” Gerutu Riri pada
Loly. “haha, yaudah si Riri, ngambek mulu ah, marah mulu, jelek lu.haha :D
intinya apa sih dari cerita lu yang tadi?” Ledek Loly pada Riri yang sedang
menggerutu karena kesal dengannya. “ARFAN SUKA SAMA LO !!!” jawab Riri dengan
suara keras ditelinga Loly agar Loly cepat paham dengan apa yang dia maksud.
“ha? Apa lu bilang ? Arfan suka sama gua ?”sambung Loly dengan terkejut
mendengar pernyataan yang disampaikan sahabatnya itu sampai-sampai air yang
diminum tersembur ke arah Riri. “Loliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
......” teriak sahabatnya dengan kesal. “Sory Ri,sory, Piece yaa kita..” Loly
meminta maaf sambil pura-pura membersihkan dan kabur dengan segera. Riri hanya
bisa menggerutu dengan ulah sahabatnya yang manja dan Lola itu.
Malam harinya Loly tidak bisa tidur
karena Loly masih terbayang senyum manis, dan perlakuan Arfan hari itu padanya.
Dari mulai Arfan menjemput kerumahnya, makan ice cream bersama, pergi ketaman
dan bercerita hal lucu yang membuatnya tertawa bersama, hari itu sungguh terasa
indah untuk Loly. Loly juga terbayang perkataan sahabatnya yang menurut
sahabatnya Arfan suka padanya. Kenyataan terasa lebih indah dibanding mimpi,
sehingga Loly tidak ingin memejamkan matanya karena terbayang hal-hal indah
itu.
“Arfan beneran suka sama gua ?, ya
ampun,seriusan ?” tanyanya pada dirinya sendiri dicermin diiringi tertawa kecil
yang menahan gejolak kegembiraan. Kemudian Loly memejamkan mata mengingat semua
perlakuan manis yang diberikan Arfan kepadanya sampai ia masuk kedalam alam
mimpi.
1 bulan kemudian.
Hari demi hari terasa indah
dilaluinya bersama Arfan. Riri adalah sahabat yang sangat setia mendengarkan
semua ceritanya tentang Arfan. Semilir angin yang berhembus menemani Loly dan
buku-bukunya di halaman sekolah. Karna sebentar lagi ulangan tengah semester,
jadi Loly harus lebih memperhatikannya. Tiba-tiba datang seorang wanita
berjilbab berwajah cantik bak bidadari ke arahnya sambil memberinya buku
Ekonomi paket kelasXI.
“Ni buku lu, thanks ya” Kata Riri
sambil memberi bukunya. “iyaa, sipp” Jawab Loly tetap fokus pada buku yang ia
baca. “Tadi Arfan cerita sama gua” kata Riri “Arfan cerita apa sama lu ?” tanya
Loly yang sudah tidak fokus pada bukunya karna nama pangerannya disebut oleh
Riri. “Dia bilang, sebenarnya dia suka sama lu, tapi ....” Jawab Riri yang
hanya sepotong menjawab. “Tapi apa Ri ?” sahut Loly dengan penasaran. “Dia
masih sayang sama mantannya yang namanya Dina” jawab Riri dengan semangat yang
memudar. “Terus buat apa dia bilang sama lu kalau dia itu suka sama gua tapi
kenyataannya dia masih sayang sama mantannya?” jawab Loly terkejut dengan nada
pelan karena hati yang terenyuh. “Gua juga gangerti sama dia Ly” jawab Riri
menunduk karena tak sanggup melihat wajah manis sahabatnya. “Gua pulang duluan
ya.” pamit Loly pada sahabatnya sambil buru-buru merapikan buku-bukunya kedalam
tas dan pulang.
Dikamar Loly hanya bisa menangis
menyesali kebodohannya. Kemudian ia memilih untuk tidur sebagai obat untuk
melupakannya.
Esok harinya dikelas Loly berubah
menjadi pendiam. Loly yang ceria menjadi seorang yang pendiam yang membuat teman-teman sekelasnya bertanya-tanya.
Lalu datang Arfan padanya dan menanyakan kabar padanya.
“Loly kenapa ? Loly baik-baik aja
kan ?” tanya Arfan dengan suaranya yang membuat hati Loly semakin terenyuh.
“hmm, iya Arfan, Loly baik-baik aja kok” jawab Loly dengan senyum paksanya.
“tapi kenapa Loly jadi pendiam ? biasanya ceria L”
tanya Arfan padanya. “Engga kok Arfan, Loly gapapa” jawab Loly masih dengan
senyum paksanya yang tetap terlihat manis. “bener ya Loly gapapa?” tanya Arfan
kembali. “Iya, Loly gapapa” Jawab Loly yang tetap menjaga suasana seakan-akan
masalah itu bukan berasal dari hubungannya dengan Arfan.
3 Hari berlalu, Loly memang masih
sedih dengan kenyataan yang diberikan Tuhan padanya sangatlah menyakitkan.
Tetapi seorang Loly yang ceria tidak bisa bertahan lama dengan sifat barunya
yang kemarin. Saat Loly sedang berdiri di depan kelasnya, datang Riri padanya,
dan mengajaknya mengobrol hal-hal yang seperti biasanya, dari mulai shopping,
pindah ke masalah teman, pindah ke masalah percintaan, pindah kesini lah pindah
kesitu lah , tidak jelas temanya apa. Dipertengahan pembicaraan mereka, Arfan
datang ke Loly dan berkata pada Loly.
“Nanti pulang sekolahnya bareng
Arfan yaa, Arfan mau ngomong sesuatu sama Loly” kata Arfan pada Loly. “yaudah”
jawab Loly singkat.
Tiba waktu pulang sekolah, Arfan
langsung memberhentikan sepeda motornya didepan Loly yang sudah menunggunya
didepan sekolah. Lalu Arfan mengantar Loly pulang. Sesampainya didepan rumah
Loly, Loly bertanya pada Arfan.
“Tadi Arfan katanya mau ngomong
sesuatu sama Loly.Mau ngomong apa ?” tanya Loly.
“Hmm. Begini, Arfan minta maaf
banget ya atas sikap Arfan yang terlanjur manis ke Loly. Yang mungkin Loly
berharap banyak dari semua sikap manis itu. Tapi ketahuilah Loly, Arfan memang
suka pada Loly, tapi Arfan punya alasan yang kuat mengapa Arfan tidak
menjadikan Loly kekasih sampai saat ini. Arfan juga sayang sama Loly, tapi
hanya sebagai teman dekat, karna Arfan lebih nyaman Loly menjadi teman dekat
Arfan. Arfan mohon, Loly jangan terlalu merespon ucapan anak-anak yang bilang
Arfan hanya beri Loly harapan lah, itu semua ga bener Loly” Jawab Arfan panjang
lebar. Tetapi untuk saat ini Loly tidak setia dengan julukan LOLAnya, karena ia
langsung nalar apa yang disampaikan oleh Arfan.
“Anak-anak
bener kok Arfan, tapi Loly ambil baiknya ajah. Terimakasih untuk semuanya ya ?”
Jawab Loly dengan senyum termanisnya yang fikir Loly itu untuk senyum
terakhirnya untuk Arfan.
“Loly,
Arfan minta maaf ya? Kita masih bisa jadi teman baik kan ?” tanya Arfan
“Iya,
mungkin kita masih bisa jadi teman baik. Loly ikhlas Arfan bahagia dengan
selain Loly, walau hati Loly sakit karena udah terlanjur hanyut oleh perasaan
yang masih terpendam, Loly masuk yaa, Loly cape, mau istirahat” Jawab Loly
dengan berusaha menahan air mata yang masih terbendung. “Iya Loly, selamat
istirahat ya” Kata Arfan yang hendak pergi karena Loly sudah hampir tak
terlihat.
Setelah
kejadian tersebut Loly dan Arfan semakin menjauh karena adanya rasa canggung
untuk mengawali pembicaraan. Loly sudah bisa melupakan hal-hal manis dengan
Arfan karena datangnya Sandi yang seakan menjadi pengobat hatinya.Loly
menjadikan hal itu sebagai pelajaran yang bermakna dalam kehidupannya bahwa
tidak semua laki-laki itu bersikap manis untuk memberitahu bahwa ia sayang pada
wanita, tetapi mungkin itu dilakukan karena ia ingin menjadikan wanita itu
sebagai seorang sahabat yang selalu ada
disampingnya. Hanya tertinggal sebuah tulisan dalam diary Loly
If
God give me a choice between staying or stay
away, i would prefer to go away.
So that i can foerget my memories with you and repeat again as it was then.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar