Perkenalan itu terjadi begitu saja dengan pertemuan yang tidak
singkat. Membuat hati kita saling tersangkut . Ditempat kita saling beradu
dalam sebuah perjalanan menuju masa depan. Rasa nasi goreng pengobat perih itu
masih aku ingat, ketika kamu real aku jadikan sandaran. Gambar pocong dipapan
tulis itu masih aku abadikan. Hal itu bertepatan saat hati mulai terasa nyaman
didekat kamu. Tempat bersejarah yang terakhir kali aku kunjungi diwaktu
kelas 4 SD masih aku ingat. Setelah itu
bukan menjadi yang terakhir kali lagi.
Waktu terasa begitu singkat, tapi berada
didekatmu terasa begitu lama. Begitu bodoh ketika seperti terbawa jauh dari
nyata saat aku balas tatap matamu. Cinta, dari mata turun ke hati. Definisi
yang tak asing didengar. Terasa gejolak rindu yang memuncak tanpa sebuah pesan
singkat darimu dalam satu hari saja. Memberikan signal pada otak untuk selalu
melintasi putaran jalan yang lampau. Sehingga hal tersebut dengan sendirinya
membuat lengkungan kebawah pada bibir. Seperti ada guncangan yang hebat saat
pesan singkat yang aku terima darimu ada titik dua bintang, kamu memberikanku
sebuah harapan. Waktu terus bermelodi aku menaruh hati. Hingga terasa masa
seperti berhenti bernyanyi. Aku lihat sepertinya dialah yang terbaik. Pikirku,
rasa sayang adalah sebuah rasa yang mampu merelakan kepedihan untuk kebahagiaan
seseorang yang disayang. Akal sehatku tak mampu menerima hal yang sepertinya
tak adil, itu awalnya. Pada akhirnya, keikhlasan memenangkan.
Setelah tempuhan
sulit yang terlewati , kamu kembali. Memberi terang yang berbeda walau terasa
sedikit berapi. Rasa yang menunggu akhirnya sampai pada tujuannya. Aku
menemukan pribadiku yang berbeda. Ketika aku merasa menjadi lebih baik dengan
selalu bersabar dalam diam. Sembunyikan rasa, mempertahankan hubungan yang lama
tak sampai. Inilah waktu dimana setiap waktu aku habiskan dalam pesan singkat
bersamamu. Terkadang membuatku seperti lebih tua karna sering melupakan sesuatu
saat sedang asik denganmu. Satu waktu saja tanpa kabar kamu, hatiku digeluti
rindu, pikiranku dicengkram rasa cemas yang begitu menggelisahkan hati. Apa
rasa seperti itu pernah kamu miliki untukku ?. Dalam kelelahan aku sampaikan
rindu melalui pertemuan. Rinduku selalu menang melawan rasa lelah. Rasa lelah
yang diserang senyummu lalu menghilang begitu saja. Perasaan yang begitu dalam
menggerakkan batinku untuk selalu menjadi yang terbaik untukmu. Tunduk mematuhi akan segala nasihat-nasihat
darimu. Selalu menjadi apa yang kamu mau seperti dengan sendirinya menggerakkan
diriku. Selalu berusaha mewujudkan keinginanmu, karna aku tak pernah ingin
mengecewakan kamu.
Aku ikuti putaran bumi dalam nyanyian waktu yang masih
berdurasi. Mengkhayalkan masa depan bersamamu dengan melupakan perjalanan yang
kian panjang membentang. Aku sama sekali tidak pernah menerapkan pengkhianatan
dalam diri. Bagiku itu hal terbodoh yang akan membuat aku tergelincir kembali
dalam nestapa. Bumi yang berputar seakan semakin cepat membuat aku dan kamu tergelincir
dan saling menyakiti. Lalu mulai muncul rasa takut kehilangan yang berlebihan. Amarah
seperti sahabat baru yang membisikkan saran menyelesaikan setiap masalah. Aku
wanita bodoh yang bersahabat denganya tanpa sadarkan diri. Membuat kamu jauh lalu pergi dan menghilang
untuk kebahagiaan baru. Aku ditertawakan keterpurukan dan merasa dijauhi
kebahagiaan . Pikiran yang penuh dengan kamu menggerakkan diri dengan
sendirinya untuk memaksakan kamu tetap disini. Ternyata perjalanan yang
terlalui banyak itu berpengaruh terhadap merelakan kamu, berbeda dengan pertama
aku merelakan kamu. Dia yang kamu pilih, itulah kebahagiaan untuk kamu. Lalu
hati aku ? kebahagiaan baru membuat hati kecil kamu tertutup.
Aku merasa
nestapa itu mulai sirna. Keikhlasan mengulurkan tangannya membantu aku bangkit
dari keputus asaan. Salah satu dari mimpi aku takkan kembali terwujudkan, satu
mimpi yang gugur. Mungkin ini takdir Tuhan, menguji aku melalui kamu makhlukNya
yang sangat aku sayang. Semua lekat dalam ingatan. Aku mempunyai cara
tersendiri untuk menyampaikan rinduku yang tak pernah bertepi lagi. Aku tidak bisa meramalkan masa depan. Semoga
waktu menunjukkan keadilan dan kebenaran sehingga kita miliki kesempatan
bertemu dimasa depan dengan kenangan yang sama sama terkubur. Cinta monyet ini
sangat berarti. Aku akan berhenti menyayangimu ketika durasi waktu telah habis,
aku janji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar