Jumat, 28 Juni 2013

Cerita (5). Tentangmu

"kesesakkan ini bernama tentangmu"

Nyata sekali senyummu dihadapanku. Sentuhan lembut menghangatkan tanganku membuatku tak menginginkan moment ini segera berlalu. Aku lingkarkan tanganku diperutmu dan kita menembus hujan hingga butiran air hujan yang menabrak terasa lembut. Aku menyandarkan kepalaku dibahumu menaruh cinta yang begitu dalam dan kamu fokus mengendarai sepeda motormu. Entah kau merasakannya atau tidak aku tidak peduli, yang aku tahu, aku sangat menyayangimu.

Aku merasa jantung ini seperti bom dinamit yang akan segera meledak ketika aku menyadari khayalku telah menembus 5 bulan yang lalu. Mataku terasa sesak oleh mutiara air mata yang selalu saja berbicara saat semua otakku memutar memory tentang kita. Pada kenyataannya didepanku bukan kamu, melainkan adalah  temanku.

Hujan yang aku kagumi kedatangannya menjadi suatu hal yang aku takuti kehadirannya. Bak tajamnya pisau yang akan merobek-robek perasaanku ketika tentangmu itu melintas dalam pikiranku. Hujan, aku cinta hujan ! tapi aku juga membencinya ! membenci kehadiran masa lalu yang selalu menggeluti otakku saat hujan menyapa. Hujan yang penuh rahmat sang Ilahi Rabbi aku musuhi kehadirannya. Kesejukannya tidak pernah menenangkan pikiranku lagi, malah justru mengobrak-abrik hatiku tentangmu. Ya ! kesesakkan ini bernama tentangmu .


Aku belum pernah belajar persoalan mengenai “CINTA”. Tapi Allah telah mengujikanku mengenai “MENCINTAI”, dipersulit karena belum “MENSYUKURI”, dan gagal karena belum “MENGIKHLASKAN” . Aku  tak tahu bagaimana remidial kedepan. Apakah Allah akan memberikan remedial kepada orang yang sama atau berbeda. Yang pasti aku berharap remedial yang Allah berikan dengan masalah yang sama dan orang yang sama. Karena akan terasa lebih mudah memperbaiki kesalahan pada orang yang pernah kita pahami hati dan perasaannya. Setelah itu “BAHAGIA” pada cerita akhirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar